Rupiah Anjlok, Pengusaha Makanan Bakal Naikkan Harga – Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengungkap bahwa saat ini industri di sektor makanan dan minuman tengah dalam keadaan yang susah dampak dari lonjakan harga bahan baku dan melemahnya rupiah kepada dolar.
Pelemahan rupiah kepada USD saat ini telah https://www.aqilahnews.com/ tembus di jenjang Rp 15.000. Mengutip Bloomberg, rupiah melemah 28,5 poin atau 0,19 persen menjadi Rp 15.020 pada sesi penutupan per Kamis (14/7).
Dengan keadaan itu, ia berpendapat industri makanan dan minuman akan menanggapi dengan mengurangi margin profit mereka.
“Tapi seandainya ini terus menerus dalam bentang panjang akan berat sehingga sebagian perusahaan menetapkan harus naik harga,” Slot Terbaru kata Adhi di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (14/7).
Menurutnya, industri makanan dan minuman yang akan menaikkan harga mereka adalah terlebih industri yang kecil. Pasalnya industri kecil pasokan bahan bakunya tersedia dalam bentang harian hingga mingguan. Sementara, bagi industri skala besar masih dapat bertahan karena telah mempunyai kontrak bentang panjang.
Selain itu, industri yang akan menanggapi dengan menaikkan harga produknya adalah industri makanan dan minuman yang bahan bakunya tunggal seperti industri tepung terigu, industri minyak goreng, hingga tempe.
“Itu kan bahan bakunya tunggal jadi berkeinginan enggak berkeinginan bahan bakunya tunggal. Tapi seandainya snack, mi instan itu masih dapat diakali untuk mencari celah substitusi, mengganti formula dan sebagainya,” pungkasnya.